Saturday, January 6, 2018

Baptisan Selam

baptisan
Baptisan selam tidak perlu diperdebatkan dalam kekristenan karena kalau kita kembali kepada Alkitab kita akan mengerti dan memahami sesungguhnya tentang baptisan itu.

Baptisan adalah sebuah Perintah pengudusan diberikan Yosua ketika mereka akan menyeberangi Sungai Yordan. Sungai inilah yang menjadi saksi peristiwa pembasuhan Naaman (2 Raja 5:10), sungai ini juga tempat Yohanes membaptis dan tempat Yesus sendiri dibaptis (Matius 3).

Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?" Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. (Matius 3:13-15)

Selain memberi teladan kepada orang percaya dengan memberi diri-Nya dibaptis, Tuhan Yesus juga memberikan perintah agar semua orang percaya juga dibaptis.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28:19)

Lalu apakah makna dari Sakramen Baptisan Air?
Kata baptis dalam Alkitab bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani "baptizo" yang berarti:
Meliputi seluruhnya dengan cairan, mencelupkan sesuatu ke dalam cairan kemudian mengeluarkannya kembali, dibanjiri, dicelupkan, dibenamkan. (Strong's Exhaustive Concordance by James Strong, S.T.D., LL.D., 1890)
Jadi, kata baptis sendiri artinya adalah diselamkan, oleh karena itu penggunaan istilah yang tepat adalah "baptis air", bukan "baptis selam", karena hal ini sama dengan mengatakan "selam".

Siapakah yang harus dibaptis?
Sakramen Baptisan Air adalah tanda lahiriah yang suci sebagai meterai peristiwa kelahiran kembali yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Sakramen Baptisan Air menggambarkan peristiwa seseorang mengalami kematian dari kehidupannya yang lama, dikuburkan, dan dibangkitkan kembali bersama-sama dengan Tuhan Yesus.

Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. (Roma 6:3-4)

Syarat menerima Sakramen Baptisan adalah sudah lahir baru.
 Jadi, Sakramen Baptisan Air adalah peringatan yang sakral terhadap peristiwa ketika kita lahir baru dalam Kristus. Ingatlah bahwa seseorang tidak menjadi lahir baru dengan cara dibaptis. Seseorang lahir baru ketika dengan mulut mengaku dan dengan hati percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Roma 10:9-10)
Rasul Petrus juga memberikan syarat lain, yaitu bertobat; Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. (Kisah 2:38)

Ini berarti siapa pun yang percaya kepada Yesus dan sudah bertobat, harus membuat keputusan untuk dibaptis. Bertobat menunjukkan bahwa mereka yang dibaptis cukup dewasa untuk dapat mengambil keputusan secara pribadi, dan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini juga menyiratkan adanya usia yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam hal ini Gereja Bethel Indonesia menetapkan umur 12 tahun.

Bagaimana cara dibaptis?
 Sesuai dengan arti kata baptisan, metode baptisan air adalah dengan cara seseorang dimasukkan ke dalam air sampai seluruh tubuhnya tertutup dengan air untuk menggambarkan peristiwa kematian dan penguburan manusia lamanya. Lalu kemudian dikeluarkan kembali dari air untuk menggambarkan peristiwa kebangkitannya bersama Yesus menjadi ciptaan yang baru.


Di mana seharusnya kita dibaptiskan?
Di dalam air, di mana saja ada banyak air, bisa di kolam, di tepi pantai, di sungai, bak permandian, dan lain-lain. Yang penting adalah ketika dibaptis, tubuh seseorang sepenuhnya ditutupi dengan air.

Kapan seharusnya kita dibaptiskan?
Segera setelah kita percaya kepada Tuhan Yesus dan bertobat dari dosa-dosa kita.
Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan! (Kisah 22:16)

Apakah Saudara sudah menerima Sakramen Baptisan Air?
Jika belum, ambil keputusan untuk dibaptis saat ini juga. Hubungi Gembala atau pengerja setempat, dan mintalah untuk dilayani dalam Sakramen Baptisan Air.


             = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

SUSUNAN ACARA BAPTISAN AIR

1.     Pujian dan Penyembahan dan Doa, dipimpin oleh Pemimpin Pujian.
2.     Pengarahan Baptisan oleh Hamba Tuhan yang ditunjuk oleh Staf Gembala / koordinator Baptisan.
3.     Nama-nama yang akan dibabtis satu persatu, menuju kolam babtisan. Jika pembabtis lebih dari satu orang dan jumlah yang dibabtis cukup banyak, untuk memudahkan sebaiknya dibuatkan kartu yang bertuliskan nama yang dibaptis, kartu tersebut diberikan pada pembaptis, dibagian belakang kartu ditulis nama pembaptis. Hal ini menghindari terjadinya kesalahan dalam pembuatan Sertifikat Baptisan.
4.     Satu persatu dibaptis oleh Pejabat Gereja. Dengan mengambil posisi yang telah diatur sedemikian rupa sehingga pembaptis dengan mudah menyelamkan orang yang akan dibaptis tanpa jatuh, maka pembaptis menumpangkan tangan ke atas kepala orang yang akan dibaptis sambil mengatakan :

" …..(sebutkan nama yang dibaptis), oleh imanmu, aku membaptis engkau dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus, sebagai tanda pertobatan, supaya engkau mati dalam kedagingan dan bangkit dalam roh yang kekal bersama-sama Tuhan Yesus Kristus, dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus, serta menikmati hidup yang baru dan dipulihkan secara berlimpah-limpah. Dalam nama Yesus !"
( Sambil membenamkan ke dalam air, kemudian secara cepat diangkat kembali ke permukaan )
5.     Selama upacara baptisan air berlangsung, Pemimpin Pujian dan para singers menaikkan puji-pujian ucapan syukur.
6.     Setelah selesai seluruh peserta baptisan dan hamba-hamba Tuhan berkumpul.
7.     Doa penutup.
8.     Doa berkat.

Sumber: GBI